NARKOBA
Berdasarkan
penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN), saat ini ada sekitar 3,2 juta orang
penduduk Indonesia menjadi korban Narkoba (Narkotika dan obat-obat berbahaya),
sebagian besar mereka berumur 15 hingga 35 tahun. Dari jumlah tersebut, menurut
data Badan Kesehatan Dunia, World Health Organizatioan (WHO), para pengguna
narkoba telah mengubah kehidupan berbagai lapisan masyarakat, seperti kehidupan
rumah tangga, artis, dan atlet nasional. Korban (pengguna) yang selama ini
terbatas di perkotaan dengan sasaran keluarga mampu, kini telah meluas sampai
ke pedesaan dan daerah-daerah terpencil sekalipun, bahkan keluarga tidak mampu.
Kini,
Indonesia bukan lagi tempat transit bagi pengedar barang haram tersebut,
melainkan sudah menjadi produsen (tempat memproduksi) terbesar bagi produk
ekstasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya beberapa pabrik pembuat
ekstasi oleh petugas (kepolisian) di beberapa kota besar di Indonesia.
Penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkoba merupakan fenomena gunung es, hanya tampak
permukaannya saja, sedangkan di dalamnya sulit diprediksi. Sudah banyak korban
yang kebanyakan adalah generasi muda akibat penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba. Bukan saja dari golongan masyarakat kelas atas yang tinggal di
perkotaan, melainkan sudah sampai ke pelosok daerah di Indonesaia. Inilah
barangkali yang perlu kita waspadai.
Hal
seperti itulah yang mendasari penulis, Sdr. Yusuf Apandi, untuk menulis buku
ini. Beliau merasa prihatin dan sakit bila menyaksikan generasi bangsa yang
produktif (usia muda) sudah terjerat pergaulan bebas, narkoba dan budaya
hedonisme. Diharapkan buku ini dapat dijadikan pedoman bagi kita dalam
mengampanyekan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Pengantar buku
:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridhonya, buku yang berjudul
“Narkoba: Bahaya dan Upaya Pencegahannya” dapat disusun.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan saran
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan lancar
tanpa halangan dan hambatan.
Narkoba merupakan masalah yang mengkhawatirkan bagi generus penerus bangsa.oleh
karena itu didorong untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba pada anak-anak,
maka perlu kiranya memberikan pengetahuan tentang narkoba pada anak-anak sejak
dini.
Tujuan penulisan buku ini adalah agar anak-anak kita sendiri mengenal narkoba,
terutama tentang akibat penggunaan narkoba. Dengan adanya pengetahuan yang
benar tentang narkoba pada anak-anak, diharapkan anak-anak tidak berani
mencobanya, dan mampu menularkan pengetahuan ini kepada teman-temannya.
Meresensi
buku :
Dalam buku karya Drs. Sunarno yang berjudul “Narkoba: Bahaya dan Upaya
Pencegahannya” ini, kita diajak untuk mengenal berbagai jenis narkoba (hal 9).
Dan juga, upaya-upaya untuk menghindari barang haram, yang biasa kita kenal
sebagai narkoba (hal 77). Dalam buku ini, pembaca juga akan diajak untuk
mengenal ciri-ciri pengguna narkoba (hal 66). Sehingga, kita bisa mengetahui
ciri-ciri dan cara upaya untuk menghindari pemakai narkoba.
Dari total 90 halaman, Drs. Sunarno mampu menciptakan buku tersebut dengan isi
yang mudah dipahami, karena buku ini dilengkapi dengan gambar-gambar yang bisa
membuat pembaca mengerti dengan lebih.
Selain itu, buku ini juga wajib dibaca oleh para orang tua dan juga kalangan
remaja. Karena kita tahu, bahwa akhir-akhir ini, kasus narkoba sudah menjajah
moral para remaja di Indonesia, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan.
Sehingga, dengan membaca buku ini, para orang tua akan mampu mendidik dan
mengajarkan anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam bahaya narkoba.
Jika kita membaca buku ini dengan cermat, maka akan terdapat beberapa
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam kalimat-kalimatnya, seperti
penggunaan kalimat yang kurang efektif, tanda baca yang kurang tepat (hal 2,
hal 3, hal 4). Sehingga, kita perlu untuk membacanya dengan lebih teliti lagi.
Dengan demikian, pembaca mampu memahami isi buku tersebut dengan baik, walaupun
ada beberapa kesalahan dalam penulisan.
Dengan ditambahkannya kamus mini mengenai istilah-istilah narkoba (hal 86)
semakin membuat pembaca lebih tahu dan mengerti secara meluas tentang
bahasa-bahasa atau istilah-istilah yang sering digunakan dalam penggunaan
narkoba.
Secara keseluruhan, buku ini memang perlu dibaca, karena buku ini memberikan
banyak manfaat mengenai bahaya narkoba, dan upaya pencegahannya bagi kehidupan
sehari-hari. Pada akhirnya, setelah kita membaca buku karangan Drs. Sunarno,
diharapkan kita mampu berpikir lebih mendalam dan mampu berpikir positif untuk
tidak terpengaruh oleh teman yang menyesatkan.
Penggunaan narkoba yang
tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan narkoba. Sungguh
memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah menimpa generasi muda,
mulai anak usia SD sampai usia perguran tinggi. Mereka yang terkena
penyalahgunaan narkoba akan terjadi disorientasi emosi, kemauan, maupun
disorientasi kordinasi psiko motoriknya.
Pola penyalahgunaan narkoba mula mula di mulai dengan bujukan, penawaran,
ataupun tekanan dari seseorang atau kelompok pada yang bersangkutan. Dorongan
rasa ingin tahu, ingin mencoba dan atau ingin merasakan maka anak mau menerima
tawaran tersebut. Dan hal ini makin lama makin ketagihan, sulit untuk menolak
tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak usia SD SMP SMA dan bahkan ke
pergutan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin. Dalam
buku ini diuraikan cara cara pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan
narkoba dikalangan pelajar. Dengan basis sekolah sebagai salah satu aspek
masyarakat yang menyiapkan warganya untuk masa depan. Ketrampilan-ketrampilan
psiko sosial seperti bersikap dan berperilaku positip, mengenal situasi
penawaran/ajakan dan terampil menolak tawran/ajakan tersebut. Penyalahgunaan
narkoba merupakan masalah perilaku manusia bukan sematamata masalah zat atau
narkoba itu sendiri. Maka dalam usaha pencegahan meluasnya pengaruh
penyalahgunaan narkoba itu perlu pendekatan tingkah laku. Tentu saja hal ini
perlu selektif, jangan sampai terjadi sebaliknya. Karena dorongan rasa ingin
tahu justeru terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Maka dikembangkanlah
model belajar hidup bertanggung jawab. Dan menangkal terjadinya kekerasan
akibat penyualahgunaan narkoba. Model yang dirujuk dalam buku ini adalah model
program yang mengacu pada program DARE (Drug Abuse Resisstance Education
Program ), yang populer di Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar